Rabu, 16 Desember 2009

Lagu Untuk Pejuang HAM Munir

Efek Rumah Kaca (ERK) adalah sebuah band indie asal Jakarta, mereka menyukai membaca Koran sejak mereka membuat bermacam-macam lagu dengan mengangkat tema permasalahan sosial yang ada.

Lagu berjudul “Di Udara” sengaja dibuat untuk mengenang kisah pejuang HAM Munir. Lagu dengan distorsi yang bersanding manis dengan lirik yang realistis ini mengkisahkan sosok Munir yang merupakan aktivis yang bukan hanya berjuang demi meraih sebuah keadilan, namun Munir adalah orang yang berani mendedikasikan dirinya untuk kepentingan orang banyak. Mengurusi setiap hal yang didalamnya tidak terdapat kepentingannya namun tetap dibelanya sampai mati.

ERK membuat video klip lagu tersebut dengan menunjukkan bahwa bagaimana setiap manusia dapat terancam haknya oleh penguasa sehingga melawan ketidakadilan adalah sebuah pilihan yang harus di ambil. ERK juga menyumbangkan sebagian hasil RBT “Di Udara” kepada Kesatuan Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM).

Selasa, 08 Desember 2009

Mangkal Bareng Prambors


Semarang – Rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Prambors Semarang 102 FM yang bertajuk Mangkal Bareng Prambors dengan pra-event yang diadakan di kampus FISIP Undip (07/12) berlangsung sangat menarik.

Band comedian Serempet Gudal (Sereal) dengan orkes powernya tampil dengan kostum dan dandanan khas mereka yang mencolok. Mereka mampu memancing gelak tawa penonton melalui dandanan yang serba aneh ditambah dengan penampilan mereka yang atraktif dalam menghibur penonton. Selain Sereal, Something About Lola juga ikut menyemarakkan acara pre-event ini.


Selain di kampus FISIP Undip acara pre-event ini juga berlangsung di kampus USM dan juga kampus Udinus pada hari yang bersamaan.

Keesokan harinya, pada hari Selasa mulai pukul 6 sore di E-Plaza Semarang Acara Mangkal Bareng Prambors ini digelar. Acara dengan harga tiket masuk 15ribu ini menampilkan bintang tamu, yaitu Endah & Rhesa, Abdul & The Coffee Theory, Adhitia Sofyan.

Wisata Air Water Blaster

Satu lagi wahana hiburan keluarga hadir di Kota Semarang, Water Blaster, yang berada di wilayah perumahan Graha Candi Golf yang merupakan arena permainan air yang cukup lengkap dan besar di Semarang.


Water Blaster merupakan perpaduan antara air dan permainan sehingga menjadi obyek wisata yang menyenangkan sebagai tempat rekreasi keluarga. Di obyek wisata seluas 4 hektar ini, para pengunjung bisa mencoba berbagai jenis wahana permainan, seperti perosotan, wahana permainan anak, kolam arus, dan flying fox.


Dibalut konsep warna warni ceria sebagai bentuk interpretasi keriaan nuansa wisata air dan indahnya dunia anak, Water Blaster adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi di Semarang. Untuk dapat masuk, pengunjung harus merogeh dompet sampai 50ribu pada hari Sabtu dan Minggu, sedangkan untuk hari-hari biasa pengunjung hanya dikenakan biaya 35ribu per orang.

Senin, 07 Desember 2009

Kembalinya Lokomotif Uap Kuno

Kota Solo merupakan kota budaya dan pusat kesenian Jawa serta keberadaan industri batik tulisnya yang sampai saat ini masih tetap dilestarikan, sehingga Solo merupakan salah satu kota di Jawa tengah yang menjadi tujuan wisata.

Salah satu sektor pariwisata di kota Solo adalah lokomotif uap yang merupakan kerja sama antara pemerintah kota Surakarta dengan PT. KAI. Lokomotif uap ini memiliki rute dari stasiun Purwosari sampai dengan Stasiun Solo Kota melalui rel kereta api di tengah kota (Jl. Slamet Riyadi).

Masyarakat merasa tarif untuk dapat menikmati lokomotif uap ini terbilang masih sangat mahal, yakni Rp100 ribu per orang dengan jarak tempuh hanya sekitar 12 kilometer saja. Meski begitu, warga Kota Solo bisa menaiki lokomotif uap itu hanya dengan membayar Rp30 ribu per orang dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP). Sementara warga di luar Kota Solo, tambahnya, tetap dikenakan tarif Rp100 ribu per orang, karena mereka digolongkan sebagai wisatawan.

Sugiarto, wisatawan asal Madiun ini mengatakan, “Seharusnya pemerintah kota dapat lebih menekan tarif untuk menikmati kereta uap ini, dengan begitu mungkin masyarakat akan lebih banyak yang tertarik untuk mencoba lokomotif kuno ini”.

Alasan tingginya tarif untuk menikmati lokomotif uap ini dikarenakan biaya operasional lokomotif uap kuno memang cukup mahal, sebab menggunakan bahan bakar kayu jati yang kini sudah mulai langka, dan juga untuk biaya perawatan.

Solo City Jazz 2009

Solo – Solo City Jazz Festival (SCJ) 2009 yang diadakan pada Jumat (4/12) di halaman pasar Windujenar Koridor Ngarsopuro kota Solo, Jawa Tengah berlangsung meriah.

Acara yang bertemakan “Jazz Up Batik” baru pertama kali digelar di kota Solo. Tema ini sengaja diusung untuk mengkolaborasikan musik jazz dengan salah satu bentuk kebudayaan lokal Solo, yakni batik. Setting tempat acara ini juga sengaja dipilih di Pasar Windujenar yang terkenal sebagai pasar barang antik.

Festival Jazz yang didukung oleh Pemkot Solo dan The Botol Sosro ini dikemas dengan cukup merakyat, agar musik jazz bisa diapresiasi oleh kalangan masyarakat yang lebih luas, tua maupun muda, jelata maupun kalangan atas.

Arif Darmawan, selaku Senior Supervisor Sewing PT Sinar Sosro mengatakan, “ini merupakan festival jazz yang pertama kali diselenggarakan di kota Solo, acara ini sengaja dibuat untuk mengetahui seberapa besar antusias masyarakat pecinta jazz di kota ini, karena kota Solo mempunyai keunikan tersendiri dengan kota lainnya”.

Artis-artis baik dari kalangan jazz maupun musisi diluar jazz ikut meramaikan festival ini, seperti Notturno, Maya Hasan Quartet, Deddy Dhukun, Dian PP, Rindra ‘Padi’ Risyanto dan juga artis cantik Andien. Sedangkan dari Solo sendiri menghadirkan I Wayan Sadra dan Sono Seni Ensamble dengan membawakan nuansa etnik dalam musik jazz dimana mereka mengkolaborasikan alat musik tradisional dan modern.