Rabu, 16 Februari 2011

Kesenian Desa Sumogawe

Keunikan dari Desa Sumogawe yang menjadi potensi desa ini juga berasal dari kebudayaan daerahnya, banyak kesenian yang dikembangkan di desa ini, diantaranya adalah seni tari reog dan kuda lumping (sorengan), seni prajuritan, wayang kulit, karawitan, ketoprak, dan juga rodat.

1. Seni Tari Reog
Seni tari reog ini sebenarnya berasal dari Magelang yang merupakan percampuran dari berbagai budaya yang ada seperti reog ponorogo dan kuda lumping, karena adanya percampuran budaya inilah kemudian dinamai dengan Seni Tari Reog Kreasi Baru. Salah satu kelompok yang mengembangkan seni tari reog ini adalah “Kridha Muda Tantama” yang diketuai oleh Pak Haryoto yang berasal dari Dusun Sumogawe.


2. Seni Prajuritan
Seni Prajuritan ini berasal dari Dusun Magersari yang merupakan asli kesenian Jawa. Seni Prajuritan ini sekarang sangat jarang sekali ditampilkan. Permasalahan utama dari kesenian ini yang sudah jarang tampil dikarenakan banyak kostum yang rusak, sungguh sangat disayangkan sekali mengingat Seni Prajuritan ini sempat menjadi juara I tingkat provinsi Jawa Tengah.


3.
Ketoprak
Ketoprak juga merupakan salah satu potensi yang sangat baik untuk dikembangkan, mengingat dalam isi ceritanya sarat mengandung unsur nilai budaya. Salah satu cerita dari ketoprak ini tentang perebutan kekuasaan dimana didalamnya dibumbui lelucon dan atraksi yang tentunya sangat menghibur. Kelompok yang mengembangkan ketoprak ini salah satunya adalah “Ketoprak Poncho Budoyo”.





4.
Rodat
Rodat merupakan kesenian asli dari Desa Sumogawe, khususnya berada di Dusun Pringapus.
Kesenian rodat ini terdiri dari pemain instrument, pemain atraksi dan penari. Atraksi yang dilakukan ini diselingi dengan musik dari pemain instrumen. Jaman dahulu mereka mempunyai sekitar 60an lagu, tetapi kini hanya sekitar 30an lagu yang mereka hafal. Jumlah pemain dari rodat ini sekitar 50 orang
Dari beberapa kesenian tersebut seringkali hanya ditampilkan ketika ada tradisi Saparan di Desa Sumogawe. Tradisi Saparan ini merupakan tradisi setahun sekali yang diadakan di setiap dusun yang ada di Sumogawe yang merupakan suatu tradisi untuk keselamatan tiap dusun dan sekaligus bentuk dari rasa syukur karena kecukupan air.

Pada perkembangannya sekarang ini, sebagian besar kesenian yang ada hampir punah. Kendalanya pun hampir sama yaitu masalah dana untuk berbagai anggaran keluar yang menyangkut kesenian tersebut dan kurangnya minat generasi muda penerusnya akibat pergeseran budaya. Sangat disayangkan jika kebudayaan asli daerah ini yang seharusnya bisa berkembang menjadi kebudayaan nasional akan hilang begitu saja.

Naskah : Ahmad Faiq S. (@faiq_syukr)
Foto : Arief Rahman H. (@mametmumeti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar